Selasa, 26 Februari 2013

Topologi Jaringan


Macam-Macam Topologi Jaringan
Kali ini saya akan memposting artikel mengenai Topologi Jaringan. Dan disini saya akan menyertakan link asli dari mana asal muaasal artikel ini. Di artikel ini ada Bapak Faisal Akib yang mungkin telah menulis artikel tersebut. Jadi untuk lebih jelasnya langsung saja kita baca artikel tersebut.
Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan: bus, star, dan ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus. Dengan populernya teknologi nirkabel dewasa ini maka lahir pula satu topologi baru yaitu topologi wireless. Berikut topologi-topologi yang dimaksud:
  1. Topologi Bus
  2. Topologi Ring (Cincin)
  3. Topologi Star (Bintang)
  4. Topologi Tree (Pohon)
  5. Topologi Mesh (Tak beraturan)
  6. Topologi Wireless (Nirkabel)
Topologi Bus
Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
  • Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).
GAMBAR: Prinsip Topologi Bus
  • Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal.
  • Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi.
  • Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi.
  • Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
  • Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.
GAMBAR: Koneksi kabel-transceiver pada topologi Bus
  • Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
  • Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3, yaitu sbb:
TABEL: Karakteritik Kabel Coaxial

10Base5
10Base2
Rate Data
10 Mbps
10 Mbps
Panjang / segmen
500 m
185 m
Rentang Max
2500 m
1000 m
Tap / segmen
100
30
Jarak per Tap
2.5 m
0.5 m
Diameter kabel
1 cm
0.5 cm
  • Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen kabel.
GAMBAR: Perluasan topologi Bus menggunakan Repeater
Kelebihan topologi Bus adalah:
  • Instalasi relatif lebih murah
  • Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
  • Biaya relatif lebih murah
Kelemahan topologi Bus adalah:
  • Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
  • Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
  • Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
Topologi Ring (Cincin)
Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.
  • Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”.
Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data.
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Ring
  • Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya.
  • Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan alamat yang ada pada paket data dengan alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama maka data kiriman disalin.
  • Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin akibat salah alamat). Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan bus hal ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap oleh “terminator”.
  • Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah “repeater”, dan mampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin.
  • Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi data berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token-ring.
  • Kemungkinan permasalahan yang bisa timbul dalam jaringan cincin adalah:
    • Kegagalan satu terminal / repeater akan memutuskan komunikasi ke semua terminal.
    • Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap jaringan, terminal baru harus mengenal dan dihubungkan dengan kedua terminal tetangganya.
Topologi Star (Bintang)
Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.
  • Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini.
  • Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa  “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).
 
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Star
  • Terdapat dua alternatif untuk operasi simpul pusat.
    • Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang menyalurkan data ke seluruh arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik kelihatan sebagai bintang namun secara logik sebenarnya beroperasi seperti bus. Alternatif ini menggunakan HUB.
    • Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman diterima oleh simpul kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point-to-point), akternatif ini menggunakan MAU sebagai pengendali.
  • Bila menggunakan HUB maka secara fisik sebenarnya jaringan berbentuk topologi Bintang namun secara logis bertopologi Bus. Bila menggunakan MAU maka baik fisik maupun logis bertopologi Bintang.
  • Kelebihan topologi bintang :
    • Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
    • Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
  • Kelemahan topologi bintang:
    • Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
    • Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.
Topologi Tree (Pohon)
  • Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Tree
  • Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
  • Ada dua kesulitan pada topologi ini:
    • Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
    • Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
Topologi Mesh (Tak beraturan)
  • Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan.
  • Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Mesh
Topologi Wireless (Nirkabel)
  • Jaringan nirkabel menjadi trend sebagai alternatif dari jaringan kabel, terutama untuk pengembangan LAN tradisional karena bisa mengurangi biaya pemasangan kabel dan mengurangi tugas-tugas relokasi kabel apabila terjadi perubahan dalam arsitektur bangunan dsb. Topologi ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya WLAN, WaveLAN, HotSpot, dsb.
  • Model dasar dari LAN nirkabel adalah sbb:
GAMBAR: Prinsip LAN Nirkabel
  • Blok terkecil dari LAN Nirkabel disebut Basic Service Set (BSS), yang terdiri atas sejumlah station / terminal yang menjalankan protokol yang sama dan berlomba dalam hal akses menuju media bersama yang sama.
  • Suatu BSS bisa terhubung langsung atau terpisah dari suatu sistem distribusi backbone melalui titik akses (Access Point).
  • Protokol MAC bisa terdistribusikan secara penuh atau terkontrol melalui suatu fungsi kordinasi sentral yang berada dalam titik akses.
  • Suatu Extended Service Set (ESS) terdiri dari dua atau lebih BSS yang dihubungkan melalui suatu sistem distribusi.
  • Interaksi antara LAN nirkabel dengan jenis LAN lainnya digambarkan sebagai berikut:
GAMBAR: Koneksi Jaringan Nirkabel
  • Pada suatu jaringan LAN bisa terdapat LAN berkabel backbone, seperti “Ethernet” yang mendukung server, workstation, dan satu atau lebih bridge / router untuk dihubungkan dengan jaringan lain. Selain itu terdapat modul kontrol (CM) yang bertindak sebagai interface untuk jaringan LAN nirkabel. CM meliputi baik fungsi bridge ataupun fungsi router untuk menghubungkan LAN nirkabel dengan jaringan induk.  Selain itu terdapat Hub dan juga modul pemakai (UM) yang mengontrol sejumlah stasiun LAN berkabel.
  • Penggunaan teknologi LAN nirkabel lainnya adalah untuk menghubungkan LAN pada bangunan yang berdekatan.
  • Syarat-syarat LAN nirkabel :
    • Laju penyelesaian: protokol medium access control harus bisa digunakan se-efisien mungkin oleh media nirkabel untuk memaksimalkan kapasitas.
    • Jumlah simpul: LAN nirkabel perlu mendukung ratusan simpul pada sel-sel multipel.
    • Koneksi ke LAN backbone: modul kontrol (CM) harus mampu menghubungkan suatu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya atau suatu jaringan ad-hoc nirkabel.
    • Daerah layanan: daerah jangkauan untuk LAN nirkabel biasanya memiliki diameter 100 hingga 300 meter.
    • Kekokohan dan keamanan transmisi: sistem LAN nirkabel harus handal dan mampu menyediakan sistem pengamanan terutama penyadapan.
  • Teknologi LAN nirkabel:
    • LAN infrared (IR) : terbatas dalam sebuah ruangan karena IR tidak mampu menembus dinding yang tidak tembus cahaya.
    • LAN gelombang radio : terbatas dalam sebuah kompleks gedung, seperti bluetooth, WiFi, dan HomeRF.
    • LAN spektrum penyebaran: beroperasi pada band-band ISM (industrial, scientific, medical) yang tidak memerlukan lisensi.
    • Gelombang mikro narrowband : beroperasi pada frekuensi gelombang mikro yang tidak termasuk dalam spektrum penyebaran.

Oke. Semoga artiekl diatas dapat bermanfaat untuk kita.
Terimakasih !!!! and jangan lupa berikan komentar Anda!
Revisi by :


Perintah-Perintah Pada DataBase


PERINTAH – PERINTAH PADA DBASE

Buat sobat yang masih mengambil mata kuliah Algoritma Pemrograman artikel ini sangat butuh untuk sobat bisa mengerti… jadi luangkan waktu sobat untuk membaca dan memahami ini.
Pengolahan data di dalam dBase dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. Perintah Langsung (Modus Interaktif)
a. Perintah/instruksi langsung diketik pada dot prompt (perintah bertitik)
b. Langsung dieksekusi oleh paket dBase
2. Perintah Tak Langsung (Programming)
a. Instruksi di tulis dalam satu kesatuan program
b. Program dieksekusi sesuai dengan urutannya.
c. Fasilitas untuk membuat kumpulan instruksi dikenal dengan nama text editor :
d. dalam dBase dengan instruksi MODIFY COMMAND
e. luar dBase dengan paket lain seperti SideKick, WS dsbnya.
f. Untuk menjalankan program dengan DO
g. Perintah Dari Menu (Assist)
Disini digunakan menu untuk membuatnya
♦ Perintah Dasar
1. Perintah untuk membuat file database
Perintah langsung dengan CREATE
Menggunakan menu dengan memilih DATA kemudian CREATE.
Di dalam pembuatan file database ini harus didefinisikan nama field dengan ketentuan sbb :
a. Karakter pertama harus huruf
b. Tidak boleh ada spasi diantara nama field, tanda baca kecuali “_“
c. Panjang maksimum 10 karakter.
Sesudah didefinisikan kemudian struktur file disimpan, sistem akan menanyakan kita apakah ingin diinput datanya atau tidak, jika ya berarti tekan Y jika tidak tekan N.
2. Perintah untuk membuka/menutup file
• Untuk membuka file database
USE
Contoh : membuka file database “PEGAWAI.DBF”
. USE PEGAWAI
• Untuk menutup file database
. USE
.CLOSE DATA
. CLOSE ALL
3. Perintah untuk melihat/menampilkan data
 LIST
Ä
Bentuk umum : LIST [FOR ] [TO PRINT]
Misal :
a. Tampilkan seluruh data dari awal hingga akhir dengan semua field yang ada.
• LIST atau LIST ALL
b. Tampilkan field NIP dan NAMA
• LIST NIP, NAMA
c. Tampilkan semua field untuk data yang gaji_pokok > 500000.
• LIST FOR Gaji_pokok > 500000
d. Tampilkan NIP dan NAMA bagi mereka yang huruf awalnya A hingga E
• LIST NIP, NAMA FOR NAMA < “F”
 DISPLAYÄ
Perbedaan DISPLAY dengan LIST
- DISPLAY dipengaruhi oleh posisi pointer (penunjuk)
- LIST tidak dipengaruhi oleh pointer
 Beberapa perintah untuk mengendalikan pointer dari sebuah record (alokasi penunjuk):Ä
1. SKIP [angka] : untuk memindahkan letak pointer tetapi tidak ditampilkan
 menuju 3 record sebelumnya
àMisal : SKIP – 3
 menuju 2 record berikutnya
àSKIP + 2
2. GOTO [angka] : untuk memindahkan letak pointer
 menuju record ke 2
àMisal : GOTO 2
 menuju record paling awal
àGO TOP
 menuju record paling akhir
àGO BOTTOM
4. Perintah untuk memodifikasi file database
Memodifikasi struktur file : MODIFY STRUCTURE
Melihat struktur file : LIST STRU
Menampilkan informasi tentang struktur file, nama file, jumlah record, tanggal terakhir diadakan perubahan, definisi field dan jumlah byte dalam suatu record digunakan perintah DISPLAY STRU
 Menghapus dataÄ
Data dihapus dapat dalam 2 keadaan :
1. Keadaan dihapus secara logika
2. Keadaan dihapus secara fisik
Secara logika data dapat dihapus dengan perintah DELETE
 data seluruhnya akan dihapus secara
àMisal : DELETE ALL
logika
 setelah dihapus, data tsb masih dapat ditampilkan tapi ada tanda *
àLIST
 membatalkan penghapusan data secara logika
àRECALL ALL
Secara fisik data dapat dihapus dengan perintah PACK, yang sebelumnya harus di DELETE.
 Menambah dataÄ
- Penambahan data kosong ke database file yang sedang aktif
- Penambahan data dari file database tertentu ke file database yang sedang aktif
APPEND [blank]
 menambah record kosong ke database
àContoh : .APPE
file
APPEND FROM [ FOR ]
 menambah record
àContoh : . APPE FROM B : LAP.DBF
dari file LAP
 Memperbaiki dataÄ
Perintah untuk memperbaiki record :
a. EDIT
b. BROWSE
c. REPLACE
a. EDIT
Mengedit/memperbaiki isi suatu record
Bentuk umum : EDIT [ field ] [ FOR ]
Misal :
1. Perbaiki data pada record 5
.EDIT 5
2. Ubah data yang namanya = “AMIR”
.EDIT FOR NAMA = “AMIR”
b. BROWSE
BROWSE, perintah ini akan menampilkan data secera horizontal dan sekaligus bisa melakukan modifikasi data yang ada pada fields-fields dalam record yang ditampilkan.
Format Perintah : BROWSE [ FIELD ] [ nomor record ]
Catatan : Pada perintah EDIT, CHANGE dan BROWSE, juga dapat dilakukan untuk memberi tanda delete pada record aktif dengan menekan tombol CTRL – U. Untuk menghilangkan tanda delete pada record tekan tombol CTRL – U juga.
c. REPLACE
REPLACE, fungsi untuk merubah atau mengisi field secara otomatis.
Format perintah :
REPLACE [scope] WITH [FOR ]
Contoh:
Perhatikan struktur data Karyawan.dbf yang ada pada latihan 2. Isi gaji pokok dasar karyawan dengan standar sebagai berikut untuk pendidikan terakhir SLTA sebesar 500 ribu, D-III sebesar 650 ribu.
Jawab:
Terlebih dahulu aktifkan file yaitu;
8Use c:\data\karyawan
Kemudian
Replace gapok with 500000 for Pend_akhir=’1’
Replace gapok with 650000 for Pend_akhir=’2’
 Mengurutkan dataÄ
1. SORT
- mengurutkan data secara ascending atau descending
- menghasilkan file baru dengan extention .dbf
- jumlah byte pada file baru sama dengan jumlah byte pada file lama
- file baru ini dapat langsung dibuka dengan “USE”
Bentuk umum : SORT TO ON [ field [ A/D, …] [ FOR kondisi ]
Misal :
1. Urutkan file Pegawai.dbf berdasarkan NIP secara menaik dan hasilnya disimpan dalam NIPS.dbf
- SORT ON NIP TO NIPS
- USE NIPS
- LIST
2. Urutkan file Pegawai berdasarkan Nama dan NIP
- SORT TO NAMNIP ON NAMA, NIP
3. INDEX
- menghasilkan file dengan extention.ndx
- jumlah byte yang lebih kecil
- file baru ini tidak dapat dibuka langsung dengan “USE”
Bentuk umum : INDEX ON [ field ] TO
Misal :
Buat file index dari file Pegawai.dbf dengan field NIP
.INDEX ON NIP TO NIPIN
untuk melihat :
a. .USE PEGAWAI INDEX NIPIN
.LIST
b. .USE PEGAWAI
.SET INDEX TO NIPIN
 Mencari dataÄ
1. LOCATE
mencari record dalam file yang memenuhi suatu kondisi
Bentuk Umum : LOCATE [ FOR kondisi ]
Misal :
1. Mencari record yang Gaji_pokok < 500000
.LOCATE FOR Gaji_pokok < 500000
.DISP
2. Mencari record yang Nama = “COKRO”
.LOCATE FOR Nama = “COKRO”
2. FIND
mencari data dari file index
Bentuk umum : FIND
Misal :
1. Mencari Golongan IIA
.SET INDEX TO NAMAIN
.FIND “IIA”
.DISP
2. Mencari nama = BAMBANG
.INDEX ON NAMA TO NAMAIN
.USE PEGAWAI INDEX NAMAIN
.FIND “BAMBANG”
3. SEEK
Fungsinya sama dengan FIND
Bentuk Umum : SEEK
Contoh :
.SET INDEX TO NAMAIN
.NAMA = “ANDI”
.SEEK NAMA
.DISP
Daftar Pertanyaan
Gunarwin : apa kegunaan recall itu sprti restore? atau back pada ms.word?
Jawab:
Kegunaan recall sama seperti kita menulis di word jika ada kesalahan dalam menghapus data kita dapat mengembalikanya lagi.
ajis : cara membuat database mengunakan create?
Jawab:
Membuat File Database
Sebagai contoh kita akan membuat satu file database (DBF) dengan nama file PEGAWAI, struktur filenya adalah sebagai berikut
Field Name Type Width Dec
1. NIP C 6
2. Nama C 30
3. Alamat C 30
4. JK C 1
5. Tgl_Lahir D 8
6. Tmp_Lahir C 15
7. Agama C 1
8. Status C 1
9. Pendidikan C 1
10. Mulai_ker D 8
11. Jml_anak N 2 0
12. Gapok N 7 0
Pertama tuliskan perintah CREATE untuk membuat file pada DOT PROMT dBase, melalui cara seperti di bawah ini :
1. Set directory to d:\data [Enter] 2. Create d:\data\pegawai [Enter]
Create pegawai [Enter]
Setelah melakukan perintah Create maka akan tersedia tempat untuk mulai mendefinisikan field yang diperlukan file tersebut.

 

Untuk menyimpan Struktur file yang telah dibuat pergunakan tombol CTRL-END atau CTRL- W atau tekan ENTER 2x. Setelah itu akan muncul pertanyaan apakah data akan di-input sekarang atau nanti ?

Oke, sekian dulu mengenai isi dari artikel ini. Semoga bermanfaat  untuk kita semua. Jika ada pertanyaan silahkan layangkan pertanyaan anda di kolom komentar berikut.
Terimakasih !
Revisi by